A. SISTEM
BILANGAN
1. SISTEM BILANGAN DESIMAL
Bilangan Desimal adalah merupakan suatu bilangan dengan berbasis 10, artinya digit / angka yang digunakan untuk menyajikannya berjumlah 10 buah.
Code angka
Desimal : 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7,
8, 9, 0
Contoh 1 :
1 0 9 7
7 x 10 0 =
7
9 x 10 1 = 90
0 x 10 2 =
0
1 x 10 3 = 1000
Jumlah = 1097
Contoh 2 :
0 , 2 5
5 x 10 -2 = 0,05
2 x 10 -1 = 0,2
Jumlah = 0,25
2.
Bilangan Biner :
adalah merupakan suatu bilangan dengan berbasis 2, atau angka yang digunakan berjumlah 2,
yaitu : 0 dan 1.
0 dan 1 ini biasa disebut dengan : binary digit atau bit.
Dalam rangkaian elektronika komputer, bit
0 dinyatakan sebagai tegangan rendah (Low), sedang bit 1 dinyatakan sebagai
tegangan tinggi ( High).
Keadaan Biner dapat di analogikan ke dalam tabel sebagai berikut :
0 1
0 volt + 5 volt
tidak ada pulsa ada pulsa
off on
mati hidup
saklar terbuka saklar tertutup
padam menyala
dingin panas
tidak aktif aktif
Faktor bobot letak biner adalah pangkat/ kelipatan 2, seperti tabel sebagai
berikut :
2 7 2 6 2 5 24 2 3 2 2 21 20 2 -1 2 -2 2 -3
128 64 32 16 8 4 2 1 1/2 1/4 1/8
MSB LSB
MSB : Most Significant Bit Bit dengan bobot paling Besar
LSB : Least Significant Bit Bit dengan bobot paling Kecil
Contoh Bilangan Biner :
1 0 1 1 (2)
1 x 2 0 = 1
1 x 2 1 = 2
0 x 2 2 = 0
1 x 2 3 = 8
Jumlah = 11 (10)
Dalam bilangan Biner setiap digit
penyusunnya (bit) memiliki bobot kepangkatan 2 n , dimana n = bilangan bulat positip atau negatif.
3.
Bilangan Oktal :
adalah merupakan sistem bilangan dengan berbasis 8. Dalam sistem ini angka yang di gunakan
berjumlah 8 buah, yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 .
Bobot yang di miliki oleh setiap digit
penyusunnya adalah kepangkatan 8 n , dimana n adalah
bilangan bulat positip dan negatip.
Contoh : 2 1 5 (8)
5 x 8 0 = 5
1 x 8 1 = 8
2 x 8 2 = 128
Jumlah = 141 (10)
4. Bilangan Duo Desimal :
adalah merupakan sistem bilangan dengan berbasis 12. Dalam sistem ini angka yang di gunakan
berjumlah 12 buah, yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 ,8, 9, A, B
Bobot yang di miliki oleh setiap digit
penyusunnya adalah kepangkatan 12 n , dimana n adalah
bilangan bulat positip dan negatip.
Contoh Bilangan Duo Desimal :
2 3 8 (12)
8 x 12 0 = 8
3 x 12 1 = 36
2 x 12 2 = 288
Jumlah = 332 (10)
5.
Bilangan Heksa Desimal :
adalah merupakan sistem bilangan dengan berbasis 16. Dalam sistem ini angka yang di gunakan
berjumlah 16 buah, yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 ,8, 9, A, B, C, D, E, F
Bobot yang di miliki oleh setiap digit
penyusunnya adalah kepangkatan 16 n , dimana n adalah
bilangan bulat positip dan negatip.
Contoh Bilangan Heksa Desimal :
2 A 8 (16)
8 x 16 0 =
8
10 x 16 1
=
160
2 x 16 2 =
512
Jumlah = 680 (10)
Dari contoh diatas : 2 A 8 (16)
jk==
LSD (Least Sicnificant Digit)
MSD (Most Sicnificant Digit)
LSD à digit dengan bobot terkecil
MSDà digit dengan bobot terbesar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar